Suatu ketika di malam dan dingin. Hujan
rintik-rintik disertai kilat menyambar, perut si Udin terasa
keroncongan. Meski diterpa gerimis, namun Udin tetap nekad pergi ke
tempat tukang nasi goreng yang jaraknya hampir satu kilometer dari
rumahnya.
Dengan sepeda motor yang tidak bisa dibilang bagus itu, Udin menembus rapatnya barisan gerimis di malam yang pekat. Sepeda motornya tanpa lampu. Tetesan- tetesan gerimis yang menerpa terasa bagai ribuan jarum menusuk muka Udin. Halah,,,, lebay banget.
Singkat cerita, Udin sampai di tukang nasi goreng yang bukan langganannya lalu memesan satu bungkus untuk dibawa pulang.
Udin: "Mas, nasi gorengnya satu ya! Ayamnya yang banyak dan ga pake lama!"
Dengan sepeda motor yang tidak bisa dibilang bagus itu, Udin menembus rapatnya barisan gerimis di malam yang pekat. Sepeda motornya tanpa lampu. Tetesan- tetesan gerimis yang menerpa terasa bagai ribuan jarum menusuk muka Udin. Halah,,,, lebay banget.
Singkat cerita, Udin sampai di tukang nasi goreng yang bukan langganannya lalu memesan satu bungkus untuk dibawa pulang.
Udin: "Mas, nasi gorengnya satu ya! Ayamnya yang banyak dan ga pake lama!"
Tukang nasi goreng: "Oke, bos. Silahkan duduk dulu."
Udin: "Sip!!!"
Tukang nasi goreng: "Nasi gorengnya pedas apa engga, bos?"
Mendengar pertanyaan itu, si Udin tiba-tiba melotot seperti orang kesurupan. Lalu berkata.
Udin: "Mana gue tau, kan gue belum nyicipin!!!"
Tukang nasi goreng: "Tuiiiing, Prak!!!" Lempar udin pake piring.
=============================================================================
Ingin Jadi Powan
“Kamu nanti kalau sudah besar mau jadi apa nak?”
Dengan semangatnya sang anak menjawab, “Aku mau jadi polwan bu.”
Dengan tegas ibunya menjawab, “Tidak boleh!” Si anak merasa heran lalu mengganti jawabannya.
“Kalau tidak boleh jadi polwan, aku mau jadi peragawati saja bu.”
Kini si ibu semakin marah, “Apa-apaan kamu, masa mau jadi peragawati. Tidak boleh!”
Si anak mulai merasa takut, lalu menjawab dengan gemetar, “Kenapa semua tidak boleh bu, apa aku cuma boleh jadi ibu rumah tangga saja?”
Si ibu sekarang tidak marah lagi. Namun ia menangis dan memeluk anaknya dan berkata.
“Kamu ini laki-laki Herman!”?
=============================================================================
Bertamu Ke Rumah Orang Kaya
Benny : Mau Minum Apa…?? Jus, teh, Coklat, Capucino, Frapucino, atau kopi.??
Jono : Teh aja, makasih.
Benny : Tehnya teh Ceylon, india, herbal, hijau, madu ?
Jono : Teh Ceylon aja
Benny : Pake es atau hangat..?
Jono : Pake es aja
Benny : Es nya es batu, es serut, atau di hancurkan?
Jono : Oh… gak usah repot-repot. Es batu aja.
Benny : Es batunya mau bentuk kubus, pipih, bulat, atau bentuk hati ?
Jono : Hati aja…
Benny : Baik, Anda mau teh nya hitam apa hijau ?
Jono : Hitam
Benny : Dengan susu atau krim segar ?
Jono : Susu donk.
Benny : Susu kambing atau sapi ?
Jono : Susu Sapi donk…
Benny : Sapi Selandia Baru atau Afrika ?
Jono : Kalo gitu gak jadi teh hitam, the hijau aja deh.
Benny : Oke, Mau pemanisnya pake gula atau madu ?
Jono : Gula.
Benny : Gula bit atau tebu?
Jono : Gula tebu.
Benny : Tebu nya putih, coklat, atau kuning?
Jono : Huaaaa.. hu.. hu…. Saya minum air putih aja deh ( Mulai stress dan menangis )
Benny : Dingin atau biasa?
Jono : Yang dingin.
Benny : Minus 5, 10, 20, atau 30 ?
Jono : Maaf pak saya mau pulang aja.
Benny : Oke, pulangnya mau lewat mana ? Pintu Lobby, koridor, atau backstage ?
Jono : KAMPREET !!…. (Jejelin Benny Pake GOLOK)
=============================================================================
Dokter Rudi sebenarnya sudah pulang tugas,
dan sedang bersantai di rumahnya. Namun tiba-tiba seorang ibu-ibu
tetangganya datang dengan terburu-buru. Tampaknya ada sesuatu yang
sangat penting. Ternyata benar saja, ibu itu mencari okter rudi karena
ada sesuatu yang terjadi dengan anaknya. Sebagai dokter yang selalu
menjunjung tinggi kode etik koedokteran, dokter Rudi tetap melayani ibu
tersebut.
Ibu: "Dokter, tolong selametin anak saya, Dok!" Kata si Ibu dengan wajah panik.
Dokter: "Tenang dulu, bu. Ceritakan dulu masalahnya apa? Kenapa dengan anak ibu?"
Ibu: "Tolong selametin anak saya dokter..!!!" dengan raut wajah panik dan memelas.
Dokter: "Iya, akan saya tolong. Tapi ada apa dengan anak ibu?"
Ibu: "Anak saya ulang tahun, tolong selametin dia ya dok, hehe. Ucapin selamat ulang tahun gitu."
Dokter: @#$$^()^@!!!!
=============================================================================
Doni adalah seorang perokok berat. Bahkan
bisa dibilang dia sudah kecanduan merokok. Namun, dia berniat untuk
berhenti, dan mencari cara berhenti merokok. Doni mendatangi seorang
dokter untuk berkonsultasi.
Doni : "tolong dok beri saya petunjuk supaya kebiasaan merokok saya bisa ilang"
Dokter : "memang kamu beneran niat untuk berhenti?"
Doni : "iya dok, saya udah coba berbagai cara tapi kecanduan saya masih aja ga ilang-ilang"
Dokter : "saya punya metode yang sangat ekstrim. Caranya begini tiap kamu mau ngerokok, batang rokok itu kamu oleskan tai ayam lalu kamu cium, anda pasti jijik dan ga mau ngisep rokok itu, lakukan berulang-ulang tiap anda merasa ingin merokok sampai anda benar-benar ga mau lagi merokok"
Singkat cerita Doni mempraktekkan saran si dokter dan beberapa bulan kemudian dia datang kembali menemui dokter
Dokter : "wah, anda kan yang waktu itu ingin berhenti merokok kan, gimana manjur ga metode saya?"
Dengan nada meninggi dan penuh emosi Doni membeberkan yang sudah terjadi
Doni : "Metode anda memang manjur, dok. Sekarang saya sudah tidak kecanduan rokok lagi."
Dokter : "Bagus dong, kalau begitu?"
Doni : Bagus apanya? Sekarang saya malah kecanduan ngisep tai ayam!!!"
Dokter : @$&*()#$%
=============================================================================
Suatu hari seorang gadis cantik menaiki
Bus yang penuh sesak. Karena penuh, dia berdiri didepan seorang Pemuda.
Tiba-tiba Pemuda itu berdiri, Namun dengan lembut gadis cantik tersebut
mendorong pemuda itu kembali ke tempat duduknya. Belum sempat pemuda itu
berbicara, sudah dipotong oleh gadis tersebut.
"Sudah mas, tidak apa-apa. Tidak usah kasih tempat duduk. Saya lebih suka berdiri.."
Pemuda itupun tercengang dan juga agak jengkel mendengar jawaban gadis tersebut. Tapi pemuda itu mencoba berdiri kembali. Namun lagi-lagi ia didorong dengan lembut ke tempat duduknya. Dan kali ini gadis tersebut berkata dengan nada yang sedikit keras sehingga terdengar semua orang.
"Mas.. sudah saya bilang! Saya ini lebih suka berdiri! Dan terima kasih juga atas tawarannya!"
Lalu dengan eksperesi yang agak penuh dengan emosi, pemuda itu menjawab.
"Mbak! Siapa yang mau kasih tempat duduk?!! Saya ini mau turun! Liat noh! Tempat turun saya udah kelewat jauh..!!"
Gadis : $@@@###*
Tolong Selametin Anak Saya, Dokter
Ibu: "Dokter, tolong selametin anak saya, Dok!" Kata si Ibu dengan wajah panik.
Dokter: "Tenang dulu, bu. Ceritakan dulu masalahnya apa? Kenapa dengan anak ibu?"
Ibu: "Tolong selametin anak saya dokter..!!!" dengan raut wajah panik dan memelas.
Dokter: "Iya, akan saya tolong. Tapi ada apa dengan anak ibu?"
Ibu: "Anak saya ulang tahun, tolong selametin dia ya dok, hehe. Ucapin selamat ulang tahun gitu."
Dokter: @#$$^()^@!!!!
Cara Ekstrim Berhenti Merokok
Doni : "tolong dok beri saya petunjuk supaya kebiasaan merokok saya bisa ilang"
Dokter : "memang kamu beneran niat untuk berhenti?"
Doni : "iya dok, saya udah coba berbagai cara tapi kecanduan saya masih aja ga ilang-ilang"
Dokter : "saya punya metode yang sangat ekstrim. Caranya begini tiap kamu mau ngerokok, batang rokok itu kamu oleskan tai ayam lalu kamu cium, anda pasti jijik dan ga mau ngisep rokok itu, lakukan berulang-ulang tiap anda merasa ingin merokok sampai anda benar-benar ga mau lagi merokok"
Singkat cerita Doni mempraktekkan saran si dokter dan beberapa bulan kemudian dia datang kembali menemui dokter
Dokter : "wah, anda kan yang waktu itu ingin berhenti merokok kan, gimana manjur ga metode saya?"
Dengan nada meninggi dan penuh emosi Doni membeberkan yang sudah terjadi
Doni : "Metode anda memang manjur, dok. Sekarang saya sudah tidak kecanduan rokok lagi."
Dokter : "Bagus dong, kalau begitu?"
Doni : Bagus apanya? Sekarang saya malah kecanduan ngisep tai ayam!!!"
Dokter : @$&*()#$%
=============================================================================
Gadis Dalam Bis Kota
"Sudah mas, tidak apa-apa. Tidak usah kasih tempat duduk. Saya lebih suka berdiri.."
Pemuda itupun tercengang dan juga agak jengkel mendengar jawaban gadis tersebut. Tapi pemuda itu mencoba berdiri kembali. Namun lagi-lagi ia didorong dengan lembut ke tempat duduknya. Dan kali ini gadis tersebut berkata dengan nada yang sedikit keras sehingga terdengar semua orang.
"Mas.. sudah saya bilang! Saya ini lebih suka berdiri! Dan terima kasih juga atas tawarannya!"
Lalu dengan eksperesi yang agak penuh dengan emosi, pemuda itu menjawab.
"Mbak! Siapa yang mau kasih tempat duduk?!! Saya ini mau turun! Liat noh! Tempat turun saya udah kelewat jauh..!!"
Gadis : $@@@###*
- Berkomentarlah dengan sopan dan bijak sesuai isi konten.
- Jika ingin bertanya, tolong lihat dulu pada komentar sebelumnya.
- Dilarang menyisipkan iklan, link aktif, promosi, dan sebagainya.
ConversionConversion EmoticonEmoticon Off Topic